Hari ini Ramadan pertama tanpa mamah. Mamah meninggal kemarin tanggal 5 Mei 2018. Aku tidak menyangka mamah akan pergi secepat itu. Tanpa pamit, tanpa memberi tanda. Dulu sempat terpikir lebih baik meninggal duluan Dari pada di tinggal mamah. Karena aku tau aku takan sanggup hidup tanpa mamah. Tpi Sekarang, hari ini. Aku harus bangkit Dari keterpurukan. Berat sekali di tinggal ibu yang menemani ku selama 29 tahun terahir ini. Apalagi dua tahun terahir kita hidup hanya berdua saja. Banyak sekali moment moment kejadian kejadian yang kita lalui bersama. Walau kadang tingkah ku dan lakuku Banyak mengecewakan dan menyakiti mamah dan itu membuat penyesalanku menggunung tinggi Sekarang. Di matakau mamah adalah sosok yang kumplit, beliau sosok yang sangat manja tetapi disisi lain beliau memiliki sisi yng kuat pantang menyerah dn tidak ada kata mundur di kamus hidupnya. Beliau bukan sosok yang lemah lembut dalam bertutur kata tapi beliau adalah orang yang paling jujur dalam berucap, apa adanya. Dan membuat kita anak naknya memiliki sifat yang apa adanya. Beliau orang yang sangat tulus walau kadang sering tertutup Oleh sifat kerasnya. Terahir, pesan terahir Dari mamah yang aku baru sadari Sekarang adalah "Neng kudu kuat jigah mamah"
Mah, neng bakalan ingat pesan mamah.
